Senin, 28 Desember 2009

Kecongkakan seorang HAMBA

Tuhan, hamba yakin Engkau sangat menyayangi hamba.

Tuhan, tiap doaku Engkau kabulkan.

Terima Kasih untuk itu Tuhan.

Pintaku kini,

Limpahkanlah segala derita orang-orang yang kusayang padaku.

Pada raga ini, pada jiwa ini, padaku, pada ’hamba’ yang Engkau kasihi...

Bila aku tampak terlalu congkak karena permintaanku yang satu ini.

Setidaknya, bagilah separuh derita mereka, separuh saja.

Hingga orang yang sungguh kusayangi masih dapat meniti secuil dari mimpinya.

Sebelum Engkau renggut harapnya, citanya, dunianya, hidupnya.

Tuhan, bila dapat akan kutukarkan separuh ’jatah’ usiaku didunia.

Tuhan, bila dapat akan kutukar deritanya menjadi deritaku.

Tuhan, bila dapat...

Bila dapat kubuat tiap tetes airmata mereka menjadi rangkaian pasang sayap...

Agar mereka dapat terbang kemanapun mereka suka.

Tanpa merasa aimatanya adalah luka yang tiada hentinya menerpa.

Tak lagi terperangkap dengan segala sakit yang membuat mereka menderita.

Pemandu DAN panduaN

Saya adalah seorang pemandu.

Saya memandu banyak orang yang putus asa.

Saya memandu banyak orang pengumbar asa.

Saya memandu banyak orang mati rasa.

Saya memandu banyak orang yang sungkan tertawa.

Saya memandu banyak orang yang merasa harinya tak memiliki warna.

Diluar itu semua, saya hanya MANUSIA BIASA...

Sebenarnya hati ini sangat membutuhkan panduan.

Selain Tuhan, yang selalu ada untuk memanduku ditiap titian langkah hidupku.

Namun, Tuhan hanya dapat ’bicara’ dengan ’cara’-Nya.

Yang tidak selalu saya mengerti ’bahasa’ yang coba Ia katakan.

Saya butuh panduan, dari seseorang.

Yang dapat memandu saya keluar dari keputus asaan.

Yang dapat memandu saya tuk memiliki asa, tidak melulu diberi tuk orang lain.

Yang dapat memandu saya belajar berbahagia, hingga tak mati rasa.

Yang dapat memandu hati saya tuk tertawa tanpa rasa sungkan.

Yang dapat memandu hari saya agar dapat lebih berwarna.

Saya hanya MANUSIA BIASA, yang ingin hidupnya jadi ISTIMEWA.

APOLOGIZE to earth, good und EVERYONE

Bukan sekedar kata ‘sampai jumpa’.
Namun ’selamat tinggal’.
Tidak untuk selamanya.
Bukan untuk segalanya.

Anata Mc Auliffe 26 Juli 1988 – 23 Desember 2009.

Selamat jalan saudara, sahabat, anak serta kekasih...
Semoga kesalahan yang Nata pernah buat selama ini dapat dimaafkan.
Semoga ’kehidupan’ selanjutnya mampu memberi kemanfaatan bagi dunia.
Terima Kasih atas segala perhatian, makian, cinta, dendam, dan segala bentuk emosi yang pernah kita lewati bersama, papa, mama, Jeany, Kiki, Sasa, sahabat, musuh, pacar, mantan, mantan tunangan, gebetan, saudara seiman maupun tidak...

With LOVE, said THAKS.

Rabu, 02 Desember 2009

UNTITLED


Ibuku,...
Seorang malaikat, serap semua luka untuknya, tebar senyum lebar tuk bahagia semua pribadi di dunia.

Airmata tuk bahagia,
semua yang ia cinta,...

Mama, maaf tiada baktiku untukmu.
Mama, sungguh aku sangat menyayangimu, dalam setiap kata kasarku...